Bagian kedua
dalam tahap ini untuk memperoleh model yang optimal, perlu dilakukan validasi
model. Proses validasi model kebijakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
berbagai kelemahan dan kekurangan dari model serta mengidentifikasi berbagai
masalah yang perlu diantisipasi terkait dengan penerapan kebijakan yang
dirumuskan (Eriyanto dan Sofyar, 2007). Proses ini dilakukan dengan dua aspek,
yaitu proses perumusan kebijakan yang dilakukan pada metode pengembangan
kebijakan dan produk kebijakan melalui uji pendapat pakar atau dengan
membandingkan produk kebijakan hasil penelitian dengan kebijakan yang sedang
atau telah dijalankan.
Proses validasi
mengacu pada Sarget (1998) dengan menggunakan pendapat para pakar untuk
mengetahui kesesuaian dan kelayakan model serta kebenaran logika dan teori
dalam model konseptual yang menjelaskan hubungan input-output model secara
masuk akal. Metode ISM dapat memberikan landasan analisa yang menghasilkan
informasi yang berguna dalam merancang formula kebijakan dan perencanaan
strategi. Saxena (1992) membagi program dalam sembilan elemen, yaitu:
- Sektor
masyarakat yang terpengaruh
- Kebutuhan
program
- Kendala
utama
- Perubahan
yang dimungkinkan
- Tujuan program
- Tolok
ukur untuk menilai setiap tujuan
- Aktivitas
yang dibutuhkan guna perencanaan tindakan
- Ukuran
efektivitas untuk menilai capaian setiap aktivitas
- Lembaga
yang terlibat dalam pelaksanaan program
Tidak ada komentar:
Posting Komentar