Selasa, 19 Februari 2013

VAXO dalam Metode ISM


Pendekatan Interpretive Structural Modeling (ISM) merupakan metode dalam pengambilan keputusan dari situasi yang kompleks dengan menghubungkan dan mengorganisasi ide dalam peta map visual. Ide dasarnya adalah menggunakan ahli yang berpengalaman dan pengetahuan praktis untuk menguraikan sistem yang rumit menjadi beberapa sub-sistem (elemen) dan membangun sebuah model struktural bertingkat. ISM sering digunakan untuk memberikan pemahaman dasar situasi yang kompleks, serta menyusun tindakan untuk memecahkan masalah (Gorvett and Liu, 2007).
Dalam pelaksanaan metode ISM terlebih dahulu dilakukan diskusi dengan para pakar (brainstorming) untuk menjaring ide-ide yang terdiri dari orang-orang yang memahami konsep ISM, mengerti masalah pengembangan wilayah, memiliki keahlian di bidang perindustrian. Dari diskusi mengenai strategi pengembangan industri tersebut diperoleh beberapa ide atau variabel yang akan diolah menggunakan ISM.
Langkah pertama dalam pengolahan ISM adalah membuat Structural Self Interaction Matrix (SSIM), di mana variabelvariabel tersebut dibuat hubungan konstektualnya dengan menjadikan satu variabel i dan variabel j. Selanjutnya adalah membuat reachibility matrix (RM) dengan mengubah V, A, X dan O dengan bilangan 1 dan 0.
Langkah terakhir adalah membuat Canonical Matrix untuk menentukan level melalui iterasi. Setelah tidak ada lagi irisan (intersection), selanjutnya dibuat model yang dihasilkan oleh ISM yang merupakan suatu model untuk memecahkan masalah. Dari model tersebut kemudian nantinya akan dibuat suatu road map pengembangan industri (level).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar