Hubungan kontekstual
pada teknik ISM selalu dinyatakan dalam terminologi sub-ordinat yang
menuju pada pembandingan berpasangan antar sub-elemen, dimana terkandung suatu
arahan pada hubungan tersebut. Hubungan
dapat juga bersifat kuantitatif, misalnya A 20% lebih berat dari B.
Yang
dimaksud dengan data pada teknik ISM adalah kumpulan pendapat dari para pakar
penelis sewaktu meraka menjawab
tentang keterkaitan antar elemen
seperti dicontohkan pada Tabel 7-1. Apabila
penelis lebih dari sat, maka dilakukan peratan secara geometris, atau diambil
suara terbanyak. Yang penting dalam
menetapkan pendapat bersama tersebut adalah konsesus dari tim perekayasa ISM
itu sendiri. Kesepakatan
tersebut mejadi data dalam menilai hubungan kontekstual.
Bedasarkan
pertimbangan Hubungan Kontekstual maka disusunlah Structural Self-Interaction Matrix (SSIM);
Penyusunan SSIM menggunakan symbol V,A,X dan O, yaitu :
V
adalah eij = 1 dan eij = 0
A adalah eij =
0 dan eij = 1
X adalah eij = 1
dan eij = 1
O
adalah eij = 0 dan eij = 0
Dengan
pengertiannya, simbol 1 adalah terdapat atau ada hubungan
kontekstual, sedangkan simbol O adalah
tidak terdapat atau tidak ada hubungan kontekstual, anatara elemen I dan j dan
sebaliknya. Setelah SSIM dibentuk, kemudian dibuat table Reachability Matrix dengan mengganti V,A,X,O
menjadi bilangan 1 dan 0.