Minggu, 17 September 2017

Validasi Model dalam ISM

Bagian kedua dalam tahap ini untuk memperoleh model yang optimal, perlu dilakukan validasi model. Proses validasi model kebijakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui berbagai kelemahan dan kekurangan dari model serta mengidentifikasi berbagai masalah yang perlu diantisipasi terkait dengan penerapan kebijakan yang dirumuskan (Eriyanto dan Sofyar, 2007). Proses ini dilakukan dengan dua aspek, yaitu proses perumusan kebijakan yang dilakukan pada metode pengembangan kebijakan dan produk kebijakan melalui uji pendapat pakar atau dengan membandingkan produk kebijakan hasil penelitian dengan kebijakan yang sedang atau telah dijalankan.
Proses validasi mengacu pada Sarget (1998) dengan menggunakan pendapat para pakar untuk mengetahui kesesuaian dan kelayakan model serta kebenaran logika dan teori dalam model konseptual yang menjelaskan hubungan input-output model secara masuk akal. Metode ISM dapat memberikan landasan analisa yang menghasilkan informasi yang berguna dalam merancang formula kebijakan dan perencanaan strategi. Saxena (1992) membagi program dalam sembilan elemen, yaitu:

  1. Sektor masyarakat yang terpengaruh
  2. Kebutuhan program
  3. Kendala utama
  4. Perubahan yang dimungkinkan
  5. Tujuan  program
  6. Tolok ukur untuk menilai setiap tujuan
  7. Aktivitas yang dibutuhkan guna perencanaan tindakan
  8. Ukuran efektivitas untuk menilai capaian setiap aktivitas
  9. Lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan program