Sabtu, 29 November 2014

Teknik Model Struktural

Permodelan struktural mencakup dua tahap.  Pada tahap pertama diterapkan suatu alat pembangkit dari sejumlah daftar elemen-elemen yang berhubungan dengan perihal yang ditelaah.  Tahap kedua terdiri atas pemilihan hubungan-hubungan yang releven, dan suatu alat strukturisasi yang tepat, sehingga elemen-elemen tersebut dapat dinformasikan.  Alat pembangkit  (generating tool) yang dapat digunakan adalah:
1)      Focus Group Discussion (FGD),  dimana melalui proses musyawarah dan brainstorming, ditetepkan daftar elemen-elemen oleh para penulis yang terpililh dengan ketat.
2)      Expert Survey, melalui  in-depth interview  dari berbagai  pakar lintas disiplin, didapatkan kesimpulan tenteng daftar elemen (Brainwritting atau clinical Interviewing).
3)      Metode DELPHI, dengan pengumpulan informasi terkendali, iteratif dan berumpan balik.  Teknik ini adalah yang terbaik untuk pembengkitan pendapat, namun prosesnya sangat mahal dan memerlukan waktu lama.
4)      Media elektronoik seperti  computerized conferencing, generating graphics atau  tele-conference.
                Alat strukturisasi  (structuring tool)  yang untuk hubungan tak langsung adalah MICMAC, sedangkan untuk hubungan langsung digunakan teknik Interpretative Structural Modelling  (ISM).   Pada tulisan ini diperdalam tenteng teknik ISM Sebagai contoh permodelan deskriptif.
                Teknik   ISM  adalah proses pengkajian kelompok (Group learning process)  dimana model-model struktural  dihasilkan  guna memotret perihal yang kompleks dari suatu sistem,  melelui pola yang dirancang secara seksama dengan menggunakan grafis serta kalimat.   Teknik ISM,  terutama ditunjukan pengkajian oleh suatu tim,  namun bisa juga dipakai oleh seorang peneliti.
                Saxena (1994) menyatakan bahwa teknik ISM bersangkut paut  dengan interprestasi  dari suatu objek yang utuh, atau  perwakilan sistem melalui aplikasi teori grafis secara sistemetika dan iteratif.  ISM dalah proses yang mentransformasikan model mental yang tidak terang dan lemeh penjelasasnnya,  menjadi model sistem yang tampak  (visible)  serta didefinisikan secara jelas dan bermanfaat untuk beragam tujuan.   Bagaimanapun juga, teknis  ISM merupakan analisa sistematik dari suatu program,  sehingga memberikan nilai yang berharga bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan masa  kini maupun mendatang.
Metodologi  dan  teknik  ISM  dibagi  menjadi  dua  bagian, yaitu Penyusunan Hirarki dan Klasifikasi sub-elemen. Prinsip  dasarnya  adalah identifikasi  dari suatu  struktur  didalam suatu sistem  yang memberikan  nilai  maanfaat  yang  tinggi, guna  meramu  sistem  secara  efektif  dan  untuk pengambilan  keputusan  yang  lebih  baik